3DMark Baru untuk Multiplatform



Highlights:
Tiga pengujian dapat dijumpai dalam 3DMark, yang terberat adalah Fire Strike yang ditujukan untuk PC gaming high-end dengan basis GPU DirectX 11. Pengujian kedua adalah Cloud Gate yang ditujukan untuk PC multimedia atau kelas menengah dengan GPU berbasis DirectX 10. Sedangkan pengujian ketiga, yaitu Ice Storm menjadi pengujian yang paling ringan karena ditujukan untuk menguji PC entry-level, netbook, dan perangkat Android dan iOS.
CHIP.co.id - 3DMark adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk mengukur kinerja hardware dari sebuah komputer. Versi baru 3DMark ini mencakup tiga pengujian yang berbeda. Masing-masing dirancang untuk hardware dari platform yang berbeda, mulai dari smartphone, PC multimedia, hingga PC gaming.
3DMark bekerja dengan menjalankan beberapa tes grafis dan komputasi pada hardware. Semakin bagus hardware yang digunakan, semakin mulus dan lancar pengujian yang dilakukan. Maka jangan heran jika Anda mendapatkan hasil frame rate yang rendah karena 3DMark menuntut hardware yang tinggi.
3DMark digunakan oleh jutaan gamer, ratusan website review hardware, dan banyak produsen terkemuka di dunia. Bisa dikatakan bahwa hingga saat ini 3DMark adalah software benchmark yang paling populer dan banyak digunakan.
Apa saja yang baru dari 3DMark?
Dengan 3DMark baru, untuk pertama kalinya, Anda dapat me­ngukur kinerja beberapa sistem operasi berbeda, yakni Windows, Windows RT, Android, dan perangkat iOS. Anda juga dapat membandingkan secara langsung nilai yang diperoleh oleh hardware atau device dari keempat platform tersebut.
Tiga tes pengujian di dalam 3DMark terbaru: Fire Strike, Cloud Gate, Ice Storm
Pada platform Windows, untuk pertama kalinya 3DMark hadir dengan menyertakan tiga pengujian sekaligus, yaitu DirectX 9, DirectX 10, dan DirectX 11 dalam satu aplikasi. Ketiga tes dalam 3DMark baru ini ditenagai oleh engine DirectX 11 terkini dengan memanfaatkan feature Direct3D. Futuremark mengklaim bahwa 3DMark adalah software benchmark terbaik dan paling serbaguna yang pernah mereka buat.
Sistem penamaan baru
Versi terbaru ini hanya disebut 3DMark saja untuk mencerminkan fleksibilitas yang ditawarkan di dalamnya. Tidak hanya sebagai 3DMark pertama dalam sejarah yang menawarkan perbandingan cross platform, 3DMark juga dapat menguji tiga generasi DirectX dengan feature Direct3D dalam satu aplikasi. Karena dapat dikatakan mewakili tiga generasi DirectX dan empat platform sekaligus inilah, maka Futuremark menamakan software benchmark terbaru mereka dengan sifat yang lebih umum de­ngan hanya mengusung nama 3DMark. Jadi, jangan sampai salah menyebutnya dengan nama seperti 3DMark 12, 3DMark 2013, 3DMark Next, ataupun 3DMark Fire Strike.
Minimum spesifikasi yang dibutuhkan
Selanjutnya, CHIP menjelaskan tiga pengujian yang ada di dalam 3DMark, yaitu Fire Strike, Cloud Gate, dan Ice Storm.
Fire Strike (DirectX 11)
Salah satu dari tiga pengujian dalam 3DMark adalah Fire Strike. Pengujian ini merupakan "arena pertunjukan" yang menampilkan visual dari teknologi DirectX 11 yang ditujukan untuk Anda pengguna PC gaming high-end. Pengujian Fire Strike menggunakan multi-threaded DirectX 11 dengan dua graphics test, tes physics, dan sebuah tes gabungan yang dirancang untuk me­nguji stress level CPU dan GPU pada saat bersamaan. Namun sayangnya, Fire Strike ini hanya tersedia untuk platform Windows saja.
Screenshot pengujian Fire Strike
Futuremark pernah merilis 3DMark 11 pada bulan Desember 2010. 3DMark 11 juga merupakan aplikasi benchmark yang memanfaatkan teknologi DirectX 11. Namun kedua aplikasi benchmark ini tidak bisa disamakan begitu saja. Fire Strike menggunakan DirectX 11 generasi kedua yang lebih canggih dan modern. Perbedaan utama dari kedua benchmark ini ada pada resolusi yang digunakan. Fire Strike secara default menggunakan resolusi yang lebih tinggi dari 3DMark 11 (1280 x 720), yakni 1920 x 1080. Tak hanya itu, bagi Anda yang menggunakan dua graphics card sekaligus (SLI atau CrossFire), dapat memilih pengujian dengan resolusi hingga 2560 x 1440.
Sebagai benchmark terkini, engine dalam Fire Strike mencakup berbagai unsur seperti tesselation, lighting, illumination, depth of field, bloom, anti-alias, hingga lens reflection.
Cloud Gate (DirectX 10)
Pengujian selanjutnya yang ada dalam 3DMark adalah Cloud Gate, yaitu pengujian baru yang dirancang untuk dijalankan pada platform notebook Windows dan PC multimedia. Pengujian ini optimal dijalankan menggunakan sistem PC dengan GPU DirectX 10 terintegrasi di dalamnya.
Screenshot pengujian Cloud Gate
Cloud Gate mencakup dua graphics test dan sebuah tes physics. Konfigurasi default-nya menggunakan resolusi 1280 x 720 pixel. Meskipun berbasis DirectX 11, Cloud Gate nyatanya kompatibel dijalankan dengan sistem yang menggunakan GPU DirectX 10 di dalamnya. Sama seperti Fire Strike, Cloud Gate hanya tersedia untuk platform Windows.
Cloud Gate bisa disetarakan dengan 3DMark Vantage karena sama-sama optimal untuk hardware berbasis DirectX 10. Perbedaan antara keduanya yaitu engine yang digunakan. 3DMark Vantage murni memanfaatkan engine DirectX 10, sementara Cloud Gate menggunakan engine DirectX 11 namun feature Direct3D yang digunakan dibatasi hanya pada level 10 saja. Namun perlu diketahui bahwa skor yang dihasilkan oleh Cloud Gate dan 3DMark Vantage tidak bisa dibandingkan secara langsung.
Ice Storm (DirectX 9 dan OpenGL ES 2.0)
Pengujian terakhir pada 3DMark adalah Ice Storm, yaitu pengujian cross platform untuk perangkat mobile. Ice Storm dapat digunakan untuk menguji kinerja smartphone, tablet, netbook, hingga PC entry-level. Ice Storm terdiri dari dua graphics test untuk menguji GPU dan satu physics test untuk menguji CPU.
Screenshot pengujian Ice Storm
Ketika dijalankan pada platform Windows, Ice Storm menggunakan DirectX 11 dengan feature Direct3D yang dibatasi pada level 9 saja. Dengan kata lain, Ice Storm digunakan untuk me­nguji hardware berbasis DirectX 9.
Berbeda dari versi Windows, Ice Storm yang dijalankan pada perangkat Android dan iOS menggunakan OpenGL ES 2.0. Selu-ruh pengujian Ice Storm menggunakan setting dan resolusi yang sama di semua platform sehingga skor yang dihasilkan dapat dibandingkan secara langsung.
Ice Storm bisa dikatakan sebagai penerus 3DMark 06 karena keduanya sama-sama merupakan program benchmark berbasis DirectX 9. Meski begitu, Anda tidak dapat membandingkan langsung  Ice Storm dan 3DMark 2006 karena adanya perbedaan engine yang digunakan keduanya. Selain itu, target hardware yang dibidik keduanya pun berbeda. 3DMark 2006 pada masanya diciptakan untuk menguji PC gaming high-end, sedangkan Ice Storm saat ini digunakan untuk menguji perangkat mobile high-end.
Konfigurasi default yang digunakan pada Ice Storm ternyata sama pada setiap platform, baik netbook, perangkat Android ataupun iOS. Ice Storm menggunakan resolusi fix sebesar 1280 x 720 pixel yang secara otomatis akan disesuaikan dengan resolusi layar setiap perangkat tersebut, atau biasa disebut dengan istilah "off-screen rendering". Hal ini dilakukan untuk menciptakan pengujian yang seimbang sehingga hasilnya dapat langsung dibandingkan antara perangkat yang satu dengan yang lainnya.
Tak ada lagi skor rata-rata
Tidak seperti seri-seri 3DMark sebelumnya, 3DMark terbaru yang diluncurkan oleh Futuremark memiliki sistem scoring yang berbeda. Pada 3DMark kali ini tidak lagi dijumpai skor rata-rata, melainkan skor tes individual. Jadi, jangan salah menyebut skor yang diperoleh oleh graphics card yang Anda miliki. Jika dahulu Anda cukup menyebut, "Graphics card saya memperoleh skor 10.000 3DMark", maka kali ini Anda harus lebih detail lagi menyebut skor yang diperoleh. Contohnya seperti, "Graphics card saya memperoleh skor 10.000 pada tes 3DMark Fire Strike".
Memory budget
Setiap pengujian dalam 3DMark, baik itu Fire Strike, Cloud Gate, maupun Ice Storm memiliki system requirement yang berbeda, termasuk kapasitas memori dari GPU yang digunakan oleh perangkat yang Anda uji. Fire Strike sebagai pengujian yang paling berat membutuhkan graphics card dengan kapasitas memori 1 GB untuk pengujian default settings. Sedangkan pe­ngujian extreme settings membutuhkan kapasitas memori yang lebih tinggi lagi, yaitu 1,5 GB. Besarnya kapasitas memori yang dibutuhkan tak lain karena Fire Strike menggunakan resolusi layar yang sangat tinggi, yaitu 1920 x 1080 (1080p) untuk defaut settings dan 2560 x 1440 (1440p) untuk extreme settings.
Pada pengujian Cloud Gate yang ditujukan untuk PC multimedia dan PC entry-level, kapasitas memori GPU yang dibutuhkan jauh lebih rendah, yaitu hanya 256 MB karena simulasi pengujian berbasis DirectX 10.
Begitu pula dengan Ice Storm yang menjadi benchmark "paling ramah" untuk hardware, kapasitas memori yang dibutuhkan hanya 128 MB.
Kesimpulan
Yang ditunggu akhirnya datang juga. Desas-desus tentang 3DMark terbaru ini memang sudah lama berembus. Perkembangan hardware saat ini, baik itu graphics card atau pun prosesor membuat 3DMark 11 seakan sudah tak relevan lagi untuk digunakan. Hardware saat ini terasa sudah "overkill" untuk menjalankan aplikasi benchmark yang dirilis pada Desember 2010 lalu itu.
Futuremark merilis 3DMark terbaru mereka hanya dengan nama 3DMark saja, tanpa ada embel-embel angka ataupun nama lainnya karena sifatnya yang lebih universal. 3DMark bisa digunakan untuk menguji berbagai platform ternama saat ini, seperti Windows, Windows RT, Android, hingga iOS.
Tiga pengujian dapat dijumpai dalam 3DMark, yang terberat adalah Fire Strike yang ditujukan untuk PC gaming high-end dengan basis GPU DirectX 11. Pengujian kedua adalah Cloud Gate yang ditujukan untuk PC multimedia atau kelas menengah dengan GPU berbasis DirectX 10. Sedangkan pengujian ketiga, yaitu Ice Storm menjadi pengujian yang paling ringan karena ditujukan untuk menguji PC entry-level, netbook, dan perangkat Android dan iOS.





Sumber   : chip.co.id

0 comments:

Posting Komentar

 
Top