Penyakit Bulai Jagung (Peronosclerospora maydis)
Penyakit bulai jagung atau Downy Mildew disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis. Kehilangan hasil jagung akibat penularan penyakit ini dapat mencapai 100% pada varietas rentan. Cendawan ini termasuk dalam klasifikasi, Kingdom : Chromista, Filum : Heterokontophyta, Kelas : Oomycetes, Ordo : Sclerosporales, Famili : Peronosporaceae, Genus : Peronosclerospora, Spesies : P. maydis.
Gejala
Terlihat adanya warna putih sampai kekuningan pada permukaan daun, diikuti oleh garis-garis klorotik, daun berbentuk kaku, tegak dan menyempit, bentuk tongkol tidak normal. Ciri lainnya, pada pagi hari di sisi bawah daun terdapat lapisan berbulu halus berwarna putih yang terdiri atas konidiofor dan konidium jamur.
Penyakit bulai pada tanaman jagung menyebabkan gejala sistemik yang meluas ke seluruh bagian tanaman dan menimbulkan gejala lokal (setempat). Gejala sistemik terjadi bila infeksi cendawan mencapai titik tumbuh, sehingga semua daun terinfeksi. Tanaman yang terinfeksi penyakit bulai pada umur masih muda umumnya tidak menghasilkan buah. Bila infeksi terjadi pada tanaman yang sudah tua, buah masih terbentuk tetapi tidak sempurna dan tanaman kerdil.
Patogen
Penyakit bulai disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis yang luas sebarannya. Adapun jenis cendawan lain yaitu Peronosclerospora philipinensis dan Peronosclerospora sorghii yang juga penyebab penyakit bulai ditemukan di dataran tinggi Brastagi Sumatera Utara dan Batu, Jawa Timur.
Pengendalian
1. Penanaman varietas tahan : Sukmaraga, Lagaligo, Srikandi K-1, Lamuru dan Gumarang.
2. Periode bebas tanaman jagung minimal dua minggu sampai satu bulan di areal pertanaman.
3. Tanam Serempak
4. Pemusnahan seluruh bagian tanaman yang terinfeksi penyakit bulai sampai ke akarnya
5. Penggunaan fungisida Metalaksil pada benih jagung (perlakuan benih).
0 comments:
Posting Komentar