Pernikahan adalah tentang dua hati dan pribadi yang berkomitmen untuk saling mendampingi , menjalani kehidupan ini bersama sama dalam susah dan senang. Pernikahan adalah menatap hari esok dengan penuh rasa optimis bahwa tidak ada kebahagiaan yang lebih besar selain melihat pasangan dan anak anak bahagia.


Hal-Hal yang Harus Dibicarakan Sebelum Menikah

Dibawah ini adalah beberapa hal mendasar yang perlu diperjelas sebelum menikah, agar sebisanya terhindar dari “kejutan” yang tidak diinginkan, yang berpotensi kearah perceraian.

1. Soal pekerjaan dan penghasilan. 
Namanya lagi jatuh cinta, segalanya diperindah dan dibesar besarkan…. Tapi mohon jangan diberlakukan untuk urusan pekerjaan dan penghasilan. Pasangan anda pasti  tidak akan suka ketika setelah menikah dia menemukan kenyataan bahwa anda hanya karyawan biasa dan bukan manager seperti yang selama ini dia asumsikan.

Tidak ada yang salah dengan menjadi karyawan biasa, selama pekerjaan itu halal. Lagi pula semua pekerjaan yang baik sebaiknya dimulai dari dasar dan perlahan meningkat sesuai prestasi kerja. Bicarakan dengan jujur soal status pekerjaan anda dan berapa gaji serta tunjangan yang diterima setiap bulan.

2. Beban yang harus ditanggung setelah menikah. 
Pasangan anda mungkin tidak akan keberatan jika anda harus membantu keluarga atau adik yang masih kuliah, tapi jujurlah tentang hal ini sebelum menikah. Berapa kira kira alokasi biaya untuk membantu keluarga, dan sampai berapa lama.

3. Khusus wanita, bicarkan soal rencana karir anda. 
Jika memang anda berencana untuk terus bekerja, bahkan ketika penghasilan suami sudah  mencukupi, maka kemukakan itu dengan jelas sebelum menikah.
Cukup banyak pria lebih menyukai istrinya untuk tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga dengan asumsi dirinya mampu menfkahi. Masalahnya jaman sekarang, tidak semua wanita ingin dan puas  berkarir sebagai ibu rumah tangga.  Ada yang memang berambisi untuk terus bekerja meskipun penghasilan suami sudah cukup.
Tidak ada yang salah dengan ini. Menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir sepenuhnya adalah pilihan pribadi. Hanya saja perlu dibicarkan dengan jelas bersama dengan pasangan, supaya tidak ada harapan atau asumsi dari pihak suami, seolah olah jika sudah punya anak, istrinya akan berhenti bekerja.

4. Jika ada anggota keluarga yang akan tinggal bersama dengan anda sesudah menikah. 
Sedapat mungkin saya menyarankan agar rumah tangga itu independen, dan meskipun hanya menyewa rumah kecil untuk sementara waktu, berusahalah untuk tinggal sendiri  tanpa campur tangan orang tua atau  mertua.
Tapi jika situasi memang tidak memungkinkan, misalnya salah satu pasangan adalah anak tunggal, atau ada saudaranya yang harus tinggal bersama sama, maka ini perlu diketahui lebih dulu.

Membicarakan hal hal seperti ini mungkin kedengarannya tidak romantis. Tapi percayalah, jika tidak dibicarkan dengan terbuka, maka yang akan terjadi justru jauh lebih tidak romantis lagi.
Tidak seorangpun mau sambil menggendong bayi yang masih beberapa bulan, harus berdebat soal ipar yang menumpang dirumah.

Mari kita memulainya dengan lebih dulu menyingkirkan kerikil kecil yang  bisa mengganggu rencana jangka panjang. Benar sekali bahwa cinta itu memampukan untuk saling menerima perbedaan. Tapi cinta tanpa kejujuran dan keterbukaan, ibarat mengendarai mobil dengan mata tertutup.

0 comments:

Posting Komentar

 
Top