Pemakai jilboobs tak dihargai oleh kaum laki-laki. Bagi mereka yang merasa bangga mengenakan pakaian seksi mungkin akan merasa senang menjadi ‘pusat perhatian.’ Padahal sebenarnya, secara tidak langsung mereka mengundang syahwat kaum laki-laki dan bisa saja berimbas pada kerugian diri mereka sendiri.


Risiko Bagi Wanita yang Bergaya Ala Jilboobs

Islampos.com - Fenomena jilboobs kini makin menjamur di kalangan kaum hawa. Jilbab yang seharusnya menjaga kehormatan dan menutup tubuh agar tidak ‘membentuk,’ justru menjadi bahan cibiran dan tak jarang mengundang tangan jahil kaum laki-laki yang tak menghargai wanita.

Padahal, jika ditilik dari etimologinya “Jilboobs” adalah gabungan dari kata “jilbab” dan “boobs” yang berarti -maaf- payudara wanita, yang diartikan dari bahasa Inggris informal. Orang Indonesia memang terbilang paling kreatif dalam menciptakan akronim. Wanita yang dijuluki jilboobs adalah mereka yang mengenakan penutup kepala atau jilbab tapi masih mengenakan pakaian yang membentuk bagian sensitif tubuh wanita. Mengenakan busana yang terbilang ‘berani’ ini bukannya tanpa risiko. Banyak hal negatif yang bisa saja dialami oleh para pemakainya, di antaranya:

1. Arti dari kata jilboobs
Dari artinya saja, Kata “boob” sendiri secara formal datang dari kata serapan Bahasa Spanyol dalam Bahasa Inggris yang berarti umpatan untuk “orang yang bodoh.”

2. Dijadikan objek pemuas mata kaum adam
Banyak gambar yang beredar luas di internet, wanita-wanita berjibab yang dadanya terlihat dengan jelas diperlakukan seperti data binari semata. Mereka dijadikan objek pemuas mata, objek makian dan candaan. Padahal mereka juga punya nama, punya perasaan dan punya cerita masing-masing di balik jilbabnya.

3. Jadi Bahan Ejekan
Jilboobs, yang belakangan sering dijadikan bahan bercandaan dan jadi sumber kenyinyiran, sebenarnya adalah bentuk penghinaan besar terhadap tubuh wanita. Orang bisa dengan mudah mengolok dan menilai wanita yang fotonya terpampang jelas di depan mata. Orang tak pernah merasa wajib untuk mengakui bahwa wanita tersebut adalah pribadi manusia yang utuh, bukan cuma potongan gambar.

4. Merendahkan makna dari perjuangan menuju kebebasan berjilbab di Indonesia
Fenomena jilboobs juga secara tidak langsung merendahkan makna dari perjuangan menuju kebebasan berjilbab di Indonesia. Identitas yang ingin dibangun sebagai wanita Muslim yang berdaulat kini jadi terganggu oleh berbagai stigma miring.

5. Tak dihargai
Pemakai jilboobs tak dihargai oleh kaum laki-laki. Bagi mereka yang merasa bangga mengenakan pakaian seksi mungkin akan merasa senang menjadi ‘pusat perhatian.’ Padahal sebenarnya, secara tidak langsung mereka mengundang syahwat kaum laki-laki dan bisa saja berimbas pada kerugian diri mereka sendiri.

Sudah sepantasnya, kaum wanita mampu menjaga kehormatannya dengan menutup tubuhnya dengan pakaian yang syar’i. Islam amat menghargai kaum perempuan, karena begitu berharganya mereka dihadapan Allah. Untuk apa berbusana seksi yang hanya akan mengundang maksiat dan kerugian pada diri sendiri?

0 comments:

Posting Komentar

 
Top